A. PENDAHULUAN
Metode dengan
menggunakan soxhlet ini
dijelaskan oleh Soxhlet pada tahun 1879. Contoh metode yang paling umum digunakan
metode semi-kontinyu diterapkan untuk ekstraksi lipid dari makanan. Menurut
prosedur Soxhlet tersebut, minyak dan lemak dari bahan padat yang diambil
dengan mencuci berulang (perkolasi) dengan organik pelarut, biasanya heksana
atau petroleum eter, di bawah refluks dalam gelas khusus.
B. PENGERTIAN
Soxhlet merupakan suatu peralatan
yang digunakan untuk mengekstrak suatu bahan dengan pelarutan yang
berulang-ulang dengan pelarut yang sesuai. Sampel yang akan diekstraksi
ditempatkan dalam suatu timbel yang permeabel terhadap pelarut dan diletakkan
di atas tabung destilasi, dididihkan dan dikondensaasikan di atas sampel.
Kondesat akan jatuh ke dalam timbel dan merendam sampel dan diakumulasi
sekeliling timbel. Setelah sampai batas tertentu, pelarut akan kembali masuk ke
dalam tabung destilasi secara otomastis. Proses ini berulang terus dengan
sendirinya di dalam alat terutama dalam peralatan Soxhlet yang digunakan untuk
ekstraksi lipida (Wirakusumah 2007). Sampel yang bisa diperiksa meliputi
pemeriksaan lemak,trigliserida,kolesterol.
Dalam metode ini sampel dikeringkan,
digiling menjadi partikel kecil dan ditempatkan dalam sebuah bidal selulosa
berpori. Bidal ditempatkan dalam ruang ekstraksi (2), yang digantung di atas sebuah
labu kimia yang mengandung pelarut (1) dan di bawah kondensor (4). Labu
dipanaskan dan pelarut menguap dan bergerak naik ke kondensor di mana ia diubah
menjadi suatu cairan yang menetes ke ruang ekstraksi yang mengandung sampel.
Ruang ekstraksi dirancang sehingga ketika pelarut sekitarnya sampel melebihi
tingkat tertentu meluap dan menetes kembali ke dalam labu mendidih. Pada akhir
proses ekstraksi, yang berlangsung beberapa jam, labu mengandung pelarut dan
lemak akan dihapus. Dalam beberapa perangkat corong (3) memungkinkan untuk
memulihkan pelarut pada akhir ekstraksi setelah menutup kran antara corong dan
ruang ekstraksi. Pelarut dalam labu (1) kemudian diuapkan dan massa yang
tersisa lipid diukur. Persentase lemak dalam sampel awal kemudian dapat dihitung.
Meskipun kerugian dari prosedur
(ekstraksi lipid kutub miskin, lama terlibat, volume besar pelarut, pelarut
bahaya mendidih), beberapa metode yang melibatkan ekstraksi pelarut otomatis
digambarkan. Berbagai instrumen ekstraksi otomatis atau semi-otomatis dapat
ditemukan di pasar.
C. PRINSIP KERJA
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang
selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah
pelarut konstan dengan adanya pendingin balik.
D. MEKANISME KERJA
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang 5-10 gram dan
kemudian dibungkus atau ditempatkan dalam “Thimble” (selongsong tempat sampel)
, di atas sample ditutup dengan kapas.
Pelarut yang digunakan adalah Petroleum Spiritus dengan
titik didih 60 – 80°C. Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi
batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan,
labu diisi dengan Petroleum Spirit 60 – 80°C sebanyak 175 ml. Digunakan
petroleum spiritus karena kelarutan lemak pada pelarut organik. Thimble yang
sudah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet . Soxhlet disambungkan dengan
labu dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor . Alat pendingin
disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi
lemak mulai dipanaskan .
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soklet
menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar
kondensor mengembunkan uap pelarut sehingga
kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam
thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah
mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari
pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks. Proses ekstraksi lemak
kasar dilakukan selama 6 jam.
Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak
dipisahkan melalui proses penyulingan dan dikeringkan.
E. DASAR PEMILIHAN METODE, KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
METODE SOXHLET
Metode soxhlet ini dipilih karena pelarut yang digunakan
lebih sedikit (efesiensi bahan) dan larutan sari yang dialirkan melalui sifon
tetap tinggal dalam labu, sehingga pelarut yang digunakan untuk mengekstrak
sampel selalu baru dan meningkatkan laju ekstraksi. Waktu yang digunakan lebih
cepat.
Kerugian metode ini ialah pelarut yang digunakan harus mudah
menguap dan hanya digunakan untuk ekstraksi senyawa yang tahan panas.
Tulisan yang menarik. Boleh tanya referensi dari mana?
BalasHapusBahaya ekstraksi tuh apa kak kalo boleh tau
BalasHapusBahaya gak asli, karena gak ada badaknya
HapusKak,,kenapa simplisia tersebut harus d bungkus dengan kertas saring ?
BalasHapusMsih trdapat racun. Karena tidak semua simplisia baik
Hapus